HAL BERPUASA
MATIUS 9:14-17 Dalam agama Yahudi ada tradisi atau adat-istiadat untuk melakukan puasa. Orang berpuasa dipahami sebagai tanda perkabungan dan menunjukkan kesalehan keagamaan. Orang farisi berpuasa dua kali dalam seminggu sebagai tanda penyesalan dan pertobatan. Yohanes juga melakukan puasa sesuai tradisi Yahudi. Begitulah pada zaman Yesus, melakukan puasa wajib hukumnya. Namun Yesus dan murid-muridNya tidak berpuasa sesuai dengan pemahaman Yahudi, orang Yahudi berpuasa sebagai tanda kesalehan, penyesalan, dan pertobatan, sedangkan Yesus menekankan kesalamatan orang percaya. Puasa dinilai tidak dapat menggantikan karya penyelamatan dan penebusan Yesus Kristus. Puasa secara lahiriah dengan tidak makan dan minum bukan jaminan keselamatan. Kita memperoleh keselamatan bukan karena pekerjaan dan kesalehan kita (Efesus 2:7-8). Orang Kristen lebih mengutamakan puasa secara rohani, yaitu menahan diri melakukan segala bentuk dosa dalam setiap aspek kehidupan. Bagi orang Kristen tidak relevan han...