Postingan

YESUS MEMBAWA PEMISAHAN DAN BAGAIMANA MENGIKUT YESUS

  MATIUS 10:34-42 Setiap kali kita menentukan pilihan, kita selalu memilih yang terbaik dan berkenan kepada kita. Apabila kita memilih sesuatu barang atau benda dari tumpukan yang ada, maka kita akan memisahkan pilihan kita dari yang tidak kita pilih. Bahkan untuk memilih yang terbaik dan berkualitas dari antara siswa sekolah pun selalu ada penilaian berdasarkan hasil ujian dan pengamatan kemampuan sehari-hari. Kehidupan kita di dunia ini merupakan tempat dan waktu untuk menentukan apakah kita terpilih menjadi pewaris kerajaan Allah. Setiap manusia kita akan dipisahkan berlandaskan kriteria siapa yang layak dan tidak layak masuk dalam kerajaan-Nya. Siapakah dari antara kita yang akan masuk ke dalam kerajaan Allah? Tentu tidak ada Faktor hubungan keluarga, sisilah ataupun hubungan sosial-ekonomi. Tidak ada faktor hubungan dengan orangtua, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertua dan lain seterusnya. Tetapi hanya Allah saja yang melayakkan kita untuk dapat masuk ...

PENGANIAYAAN DAN PENGAKUAN AKAN YESUS

  MATIUS 10:24-32 Guru lazim lebih unggul dari murid dan majikan lebih berhak atas hambanya. Tetapi tanggung jawab guru dan tuan juga lebih besar daripada murid dan hamba. Bila guru menghadapi tantangan berat karena ajaran tertentu, maka murid yang menyampaikan ajaran tersebut akan menghadapi tantangan yang lebih sulit. Kaum Farisi telah membenci Yesus yang mengajarkan Injil. Sehingga para murid-murid-Nya juga dibenci bahkan lebih dibenci lagi. Yesus sebagai tuan rumah disebut Beelzebul, sehingga murid-murid-Nya akan disebut pula sebagai murid dan hamba Beelzebul. Semua hal ini telah diketahui Yesus. Yesus menegaskan agar murid-murid-Nya jangan takut terhadap mereka yang menganiaya dan membenci. Yesus mengetahui motivasi dan gerak-gerik mereka. Tidak ada hal yang tertutup dan tersembunyi di hadapan Tuhan. Bahkan Tuhan juga mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati manusia. Meskipun ada ancaman penganiayaan, setiap orang yang telah menerima Injil keselamatan    tidak bole...

PENGANIAYAAN DAN PENGAKUAN AKAN YESUS

  MATIUS 10:16-23 Setiap pengambilan keputusan mengetahui bahwa selalu ada risiko yang harus ditanggung atas keputusannya. Apakah itu untung-rugi, suka-duka bahkan ancaman nyawa. Tidak ada keputusan yang kita ambil tanpa suatu resiko. Begitu pula dengan keputusan kita mengikut Yesus. Kita harus keluar dari ikatan-ikatan lama, seprti kebiasaan atau adat-istiadat, budaya, hukum, kepercayaan serta semua hal yang bertentangan dengaan Firman Allah. Kita harus siap menghadapi tekanan dari mayoritas yang merasa lebih benar dan membenci iman percaya kita. Bahkan kita harus siap menanggung resiko penganiayaan dari orang-orang atau lembaga pemerintahan yang menganggap kita sebgai musuh. Pada masa Yesus dan zaman rasul-rasul, banyak orang percaya (Kristen) yang harus menderita dan teraniaya. Hal ini sedari awal telah diprediksi Yesus, sehingga Yesus mengatakan: Berbahagialah kamu jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat (bhd. Matius 5:10-11) Yesus me...

YESUS MEMANGGIL DAN MENGUTUS KEDUABELAS MURID

  MATIUS 10:1-15 Suatu pekerjaan besar akan membutuhkan banyak tenaga atau pekerja. Jika semakin banyak orang turut ambil bagian dalam suatu pekerjaan besar, maka proses pekerjaan itu akan dapat berlangsung lebih cepat dan tepat. Dalam kaitan itu, Yesus menggunakan metode pemuridan dan pendelegasian supaya makin banyak orang yang menunaikan misi Tuhan. Mendelegasikan tugas merupakan suatu metode kepemimpinan yang efektif, tetapi tentu harus bijaksana memilih dan mengangkat orang untuk mengemban tugas bersama. Yesus memilih dua belas murid. Mereka memiliki latar belakang kehidupan yang bervariasi. Ada pelaut atau nelayan, pemungut cukai dan lain-lain. Masing-masing mereka tentu memiliki karakter dan keahlian yang berbeda-beda. Ada yang spontan, tenang dan pekerja keras. Tetapi ada juga yang tidak konsisten menunaikan tugas. Seseorang dari antara para murid, bernama Yudas Iskariot, dipercaya menjadi bendahara tetapi ia justru mengianati Yesus. Yersus mengutus kedua belas muridNya den...

YESUS MENYEMBUHKAN ORANG BUTA DAN BISU

  MATIUS 9:27-34 Sebuah fakta atau bukti akan menjadi rujukan penting untuk menyatakan sesuatu yang benar dan membuat orang jadi yakin dan percaya. Inilah yang terjadi dalam pelayanan Yesus. Ketika Yesus melakukan pelayanan tanpa diduga dua orang buta mengikuti dan berseru-seru: “Kasihanilah kami, hai Anak Daud”. Orang buta tersebut mengetahui bahwa Yesus adalah anak Daud berdasarkan informasi yang didengar. Mereka percaya keapda Yesus melalui pendengaran. Karena iman timbul dari pendengaran (Roma 10:17). Kedua orang buta itu mendengar bahwa Yesus adalah keturunan Daud. Pemahaman ini tentu berkaitan dengan tradisi pengajaran yang mengaharapkan kedatangan Mesias dari keturunan Daud untuk membangun kembali kerajaan Israel. Dengan menyapa Yesus sebagai anak Daud, kedua orang buta itu meyakini bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka meminta belas kasihan Yesus, sebab tiada lagi yang bisa memasrahkan diri dan mempercayakan hidupnya kepada Yesus. Bagi mereka, hanya Yesuslah satu-satu nya harap...

ANAK KEPALA RUMAH IBADAT DAN PEREMPUAN YANG SAKIT PENDARAHAN

MATIUS 9:18-26 Bila kita yakin dan percaya kepada seseorang, kita tidak ragu untuk menemui dan meminta tolong pada dia. Apalagi jika ada hal yang sangat kita butuhkan dari dia, maka kita akan berusaha unutk dapat segera bertemu dengannya. Kita yakin bahwa dia tidak akan menolak permintaan kita. Demikian hal yang dilakukan seseorang kepala rumah ibadat. Dia sehari-hari selalu mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan rumah ibadat dan tentu dia juga aktif beribadah. Walaupun dia aktif beribadah dan giat mengurus segala keperluan peribadahan Yahudi, tetapi dia telah percaya dan beriman kepada Yesus. Dia Yakin dan percaya bahwa Yesus pasti memberi solusi atas suatu pergumulannya yang sangat serius. Lalu kepala rumah ibadat itu datang menyembah Yesus. Sambil berlutut, dia mengungkapkan pergumulannya: “Anakku perempuan baru saja meninggal”. Dia dengan memasrahkan diri memohon agar Yesus melakukan mujizat yang membuatnya dapat hidup kembali. Dia berkata kepada Yesus: “datanglah dan letakkanlah ...

HAL BERPUASA

MATIUS 9:14-17 Dalam agama Yahudi ada tradisi atau adat-istiadat untuk melakukan puasa. Orang berpuasa dipahami sebagai tanda perkabungan dan menunjukkan kesalehan keagamaan. Orang farisi berpuasa dua kali dalam seminggu sebagai tanda penyesalan dan pertobatan. Yohanes juga melakukan puasa sesuai tradisi Yahudi. Begitulah pada zaman Yesus, melakukan puasa wajib hukumnya. Namun Yesus dan murid-muridNya tidak berpuasa sesuai dengan pemahaman Yahudi, orang Yahudi berpuasa sebagai tanda kesalehan, penyesalan, dan pertobatan, sedangkan Yesus menekankan kesalamatan orang percaya. Puasa dinilai tidak dapat menggantikan karya penyelamatan dan penebusan Yesus Kristus. Puasa secara lahiriah dengan tidak makan dan minum bukan jaminan keselamatan. Kita memperoleh keselamatan bukan karena pekerjaan dan kesalehan kita (Efesus 2:7-8). Orang Kristen lebih mengutamakan puasa secara rohani, yaitu menahan diri melakukan segala bentuk dosa dalam setiap aspek kehidupan. Bagi orang Kristen tidak relevan han...