YESUS MEMBAWA PEMISAHAN DAN BAGAIMANA MENGIKUT YESUS
MATIUS 10:34-42
Setiap kali kita menentukan pilihan, kita selalu memilih yang terbaik dan berkenan kepada kita. Apabila kita memilih sesuatu barang atau benda dari tumpukan yang ada, maka kita akan memisahkan pilihan kita dari yang tidak kita pilih. Bahkan untuk memilih yang terbaik dan berkualitas dari antara siswa sekolah pun selalu ada penilaian berdasarkan hasil ujian dan pengamatan kemampuan sehari-hari.
Kehidupan kita di dunia ini merupakan tempat dan waktu untuk menentukan apakah kita terpilih menjadi pewaris kerajaan Allah. Setiap manusia kita akan dipisahkan berlandaskan kriteria siapa yang layak dan tidak layak masuk dalam kerajaan-Nya. Siapakah dari antara kita yang akan masuk ke dalam kerajaan Allah?
Tentu tidak ada Faktor hubungan keluarga, sisilah ataupun hubungan sosial-ekonomi. Tidak ada faktor hubungan dengan orangtua, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertua dan lain seterusnya. Tetapi hanya Allah saja yang melayakkan kita untuk dapat masuk ke dalam kerajaan-Nya. Ukuran pilihan Allah bukan berdasarkan ikatan kekeluargaan, melainkan siapa yang percaya dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan Allah.
Suatu perintah Allah adalah mengasihi Allah lebih dari mengasihi keluarganya: bapak, ibu, anaak laki-laki dan anak perempuan. Sebab barangsiapa mengasihi Allah tentu akan mengasihi keluarganya: Bapak, ibu dan anak-anak. Seseorang adalah pendusta bila ia berkata usia mengasihi Allah, tetapi membenci saudara yang dilihatnya (1 Yohanes 4:20).
Setiap orang yang mengutamakan ketaatan pada kehendak Allah tentu layak menjadi murid Yesus. Pengikut Kristus yang setia adalah orang yang mau menanggung salib. Salib merupakan lambing penderitaan, penganiayaan, ejekan dan kebencian dunia terhadap kebenaran Tuhan. Pengikut Kristus harus tetap berpegang pada kebenaran Tuhan. Pengikut Kristus harus tetap berpegang pada kebenararn, rendah hati, hidup dalam penyangkalan diri dengan mengalahkan kejahatan dosa, kuasa-kuasa kegelapan dan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
Orang yang layak menjadi murid atau pengikut Kristus harus mau kehilangan nyawanya demi kesetiaan dan ketaatan iman kepada Yesus. Buah iman percaya kita kepada Yesus juga akan tanpak dari apa yang kita lakukan kepada orang-orang kecil menurut ukuran dunia ini.
Penyambutan dan penerimaan kita kepada Yesus Kristus yang diutus Allah akan menghantar kita menerima anugerah-Nya. Kita tidak akan pernah kehilangan upah dari Allah. Setiap orang akan memperoleh apa yang patut, karena apa yang kita tabor pada masa hidup kita, kelak akan kita terima pada hari penghakiman (2 korintus 5:10; Pengkhotbah 12:14).
Komentar
Posting Komentar