HAL MEMBERI SEDEKAH

Mat 6 : 1 - 4

Suatu kebiasaan orang untuk menarik perhatian orang lalin adalah apabila dia menampilkan suatu keahlian, keterampilan atau kemampuan secara atraktif. Setelah pertujukan, para penonton akan memberi sambutan meriah dan pujian sebagai pertanda rasa kagum dan hormat kepada orang tersebut.

Memang dalam sebuah pertunjukkan orang yang terampil lumrah memperoleh pujian dan sanjungan. Namun dalam kegiatan agama,terutama yang berkaitan dengan iman percaya, justru sebaliknya. Orang yang taat melakukan firman Tuhan, tidak perlu mendapat pujian supaya dia memperoleh upah dari Allah Bapa di Sorga. Pujian bukan dari manusia, tetapi dari Allah Bapa yang melihat yang setiap tindakan orang beriman.

Melakukan kegiatan keagamaan sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan tidak perlu dipertontonkan supaya memperoleh rasa kagum dan hormat dari manusia. Ketaaten beribadah secara seremonial dan mengaktualisasikan makna ibadah hidup sehari-hari tidak dimaksudkan untuk memperoleh pujian dari orang lain.

Setiap bentuk ibadah, termasuk berbuat baik menolong orang lain, bukanlah demi suatupratise terhadap diri sendiri. Namun segala kegiatan beragama yang kita lakukan merupakan suatu persembahan kepada Tuhan, bukan untuk mendapat sanjungan dari sesama manusia.

Memberi sedekah merupakan suatu wujud kepedulian dan kasih terhadap sesame, karena Allah telah mengasihi kita (1 Yohanes 4:19-20). Memberi sedekah dengan hati yang tulus merupakan suatu iman percaya kita yang bersyukur kepada Tuhan. Kesediaan kita menolong sesame, bukan untuk menyaingi orang lain dan membanggakan diri bahwa kita telah memberi, tetapi kita dengan rendah hati berbagi atas apa yang telah kita terima dari Allah.

Kita telah menerima kebaikan dan kemurahan Allah. Oleh karena itu, marilah kita berbagi kebaikan dan kemurahan Allah terhadap sesama manusia. Semua yang kita miliki, termasuk yang kita berikan kepada orang lain, adalah pemberian Allah. Tidak ada yang kita miliki kalau bukan Allah yang terlebih dahulu memberi kepada kita (1 Tawarikh 19:14-16).

Yesus mengingatkan kita jangan melakukan keawajiban agama supaya dilihat dan dipuji orang lain. pemberian kita untuk membantu orang lain adalah ibadah untuk Tuhan, bukan untuk meraih penghormatan duniawi. Penghormatan terbesar yang kita peroleh pada masa kedatangan Yesus Kristus kedua kali adalah apabila Tuhan Allah Bapa menyambut dan mengajak kita duduk dan makan bersama di jamuan-Nya. Apa yang kita lakukan kepada saudara kita yang hina merupakan suatu perbuatan kepada Allah (Matius 25:25-46).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YESUS MENYEMBUHKAN IBU MERTUA PETRUS

ANAK KEPALA RUMAH IBADAT DAN PEREMPUAN YANG SAKIT PENDARAHAN

MATIUS PEMUNGUT CUKAI MENGIKUT YESUS