PENGAJARAN YANG SESAT

Mat 7 : 15 - 23

Kita pernah mendengar  frasa ‘Hidup bersandiwara’, ‘musang berbulu domba’, ‘manis di bibir’, lain dihati. Frasa ini bisa menggambarkan perilaku seseorang. Dia menuturkan kata-kata yang menawan, tetapi maksudnya hendak menjerat atau mencelakakan. Tampilannya tampak alim, tetapi rupanya maling. Kata-katanya menebar janji manis, tetapi bertujuan jahat.

Dalam kaitan itulah, firman Tuhan mengajak kita untuk mewaspadai nabi-nabi palsu yang menebarkan ajaran sesat. Ia bagaikan seekor serigala yang menyamar seperti domba, Nampak tidak buas dan berbaur bersama domba, ternyata dia bermaksud memangsa dan melahap domba.

Firman Tuhan menegaskan bahwa pohon yang baik akan terbukti dari buahnya. Pohon yang baik tentu akan berbuah baik. Manusia juga akan dilihat dari kata yang sejalan dengan perbuatan, perilaku seseorang akan menunjukkan bahwa dia dapat dipercaya. Kenallilah seseorang dari buah imannya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah ia membuahkan kebaikan, kemurahan, kasih, keadilan, kebenaran, menahan diri, dan lain-lain (Galatia 5:22).

Orang beriman tidak sekedar berseru “Tuhan, Tuhan!”, tetapi harus melakukan kehendak Allah dalam kehidupannya sehari-hari. Kualitas buah iman seseorang dapat dicerap dari perkataan, perbuatan dan solidaritasnya kepada sesame manusia. Orang yang melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai buah iman, tidak akan menonjolkan atau membanggakan diri sendiri. Buah iman tidak hanya  sebatas aktif melakukan  ritus-ritus atau seremonial agama, melainkan harus nyata dalam perbuatan konkret.

Ada orang yang membuat ritual agam menjadi kosmetik untuk menutupi kepalsuan dan dosa dalam dirinya. Dia rajin beribadah dan memberi persembahan perpuluhan, tetapi kata dan perilakunya sehari-hari tidak menjadi ibadah bagi Tuhan. Ingatlah bahwa iman tanpa perbuatan adalah amati (Yakobus 2:17).

Orang beriman atau orang yang sudah memperoleh keselamatan akan membuahkan segala kebaikan dan kemurahan kepada sesama manusia. Itulah hidup yang berkenan di hadapan Allah dan memuliakan Allah. Hidup yang benar tidak ada kepura-puraan atau kemunafikan. Kita boleh bersandiwara di hadapan manusia, tetapi di hadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi (Mazmur 139).

Karena itu waspadalah dan ujilah setiap pengajaran dari buahnya. Kita harus tetap jeli menghadapi nabi-nabi palsu yang menebarkan rayuan-rayuan untuk membinasakan kita. Dunia akan selalu menggoda agar kita tersandung dan jatuh ke dalam dosa.

Kita harus terus berjuang hingga garis kemenangan, jangan kalah dan jangan mau tertipu oleh ajran yang menyesatkan. Penyesat bisa saja berlagak lembut dan halus untuk menggiring kita masuk perangkap yang sesat dan membinasakan. Ibarat madu berbungkus racun, terasa manis sesaat tetapi akhirnya membuat kita ssesat dan melarat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YESUS MENYEMBUHKAN IBU MERTUA PETRUS

ANAK KEPALA RUMAH IBADAT DAN PEREMPUAN YANG SAKIT PENDARAHAN

MATIUS PEMUNGUT CUKAI MENGIKUT YESUS