PENYINGKIRAN KE MESIR DAN PEMBUNUHAN ANAK-ANAK
Mat 2 : 13 - 18
Setiap hati manusia yang dikuasai rasa benci dan tidak suka disaingi, tidak akan puas sebelum mengalahkan sainganya atau berusaha bagaimana supaya jangan ada saingan. Setelah mendengar kebenaran berita sang Raja yang baru lahir, Herodes selaku penguasa yang memerintah pada zaman itu merasa terpukul dan tersaingi, ia merasa kerajaanya terguncang. Sehingga dalam hatinya timbul kebencian dan merencanakan pembunuhan. Dia melakukan kekerasan dengan kejam membunuh anak-anak yang baru lahir. Dengan segala cara dan taktik yang licik, mencari Anak yang baru lahir itu kepada orang Majus.
Tetapi apapun usaha/rencana manusia tidak mungkin mampu menghalangi rencana Allah. Siapapun tidak dapat menggagalkan rencana Allah. Meskipun tersembunyi dan tidak diketahui orang lain, Allah mengetahui di dalam hati Herodes. Allah dapat menyelamatkan rencana Nya, mendahului rencana manusia. Allah melihat hati Herodes yang penuh kebencian hendak membunuh anak itu.
Cara Allah melindungi dan memelihara segala rencana Nya adalah dengan menyuruh malaikat untuk menjagai dan menyelamatkan Anak itu. Malaikat Tuhan berbicara melalui mimpi untuk menyuruh Yusuf dan anak itu berserta ibunya supaya mereka bangun dan lari ke Mesir untuk menghindari rencana Herodes. Allah bukan hanya menyelamatkan Anak itu tetapi kehadiran Anak itu adalah demi keselamatan manusia/dunia secara universal.
Tindakan pembunuhan yang dilakukan Herodes di dorong rasa kebencian, iri hati dan egois. Ia tidak mau disaingi dan digantikan. Herodes ingin tetap bertahan dalam takhta kekuasaanya. Yusuf sangat peka dan percaya menanggapi perkataan malaikat untuk menyingkir ke Mesir supaya rencana Tuhan digenapi. Manusia dan kekuasaan apapun tidak akan dapat menghambat atau menggagalkan rencana Allah. Rencana manusia dapat digagalkan oleh Allah; manusia yang merencanakan tetapi Tuhanlah yang menentukan realisasinya.
Meskilpun manusia melakukan segala cara yang licik dan strategi untuk mencoba menggagalkan, Allah sudah lebih dahulu melangkah untuk melindungi, menjagai Anak itu dan ibunya. Segera malam itu juga Yusuf melakukan apa perintah Tuhan yang disampaikan malaikat.
Penyingkiran itu telah tertulis dalam kitab para nabi. Tinggallah mereka disana hingga Herodes mati. Tuhan tidak akan mau dipermainkan oleh kuasa/kekuatan manusia yang berencana mempertahankan egonya. Allah lebih tahu dan berkuasa menyelamatkan segala kehendak Nya.
Dengan pembunuhan anak-anak, herodes menganggap telah berhasil mengagalkan rencana Allah, meskipun dia diperdaya orang-orang Majus. Herodes dengan segala kekejianya memuaskan apa yang menjadi sumber ketakutanya akan hadirnya raja yang baru lahir. Inilah pembunuhan massal terhadap anak-anak sebagai tanda kekejian seorang raja yang rakus akan kuasa dan jabatan.
Tindakan itu merupakan kebiadaban raja yang dikuasai nafsu berkuasa dan tidak mau tersaingi. Perilaku raja yang menghalalkan segala cara dan tidak ada rasa iba, peduli terhadap ratap tangis ibu-ibu yang melahirkan dan merasa puas mendengar berita kematian anak-anak yang baru lahir.
Herodes sabagai pelaku pembunuhan massal menganggap selesailah sudah riwat hidup sang Anak. Tuhan tahu semua maksud jahatnya, karena itu Tuhan telah mendahului keselamatan anak itu menyingkir ke Mesir.
Begitu jugalah cara Tuhan menyelamatkan kita dari maksud-maksud jahat orang-orang yang benci kepada orang percaya. Allah akan mendahuluinya dengan menyuruh malaikat-malaikat Nya asalkan kita tetap peka mendengar Firman Allah serta segera melaksanakan Nya. (Pdt. David. F. Sibuea, D.Min)
Komentar
Posting Komentar