YOHANES PEMBAPTIS

Mat 3 : 1 - 12
Kelahiran Yohanes pembabtis merupakan suatu anugerah dan keajaiban bagi keluarga Zakaria, seorang imam dari rombongan Abia, istrinya Elisabeth dari keturunan Harun. Keluarga ini terkenal sebagai keluarga yang saleh dan benar di hadapan Allah, hidup menurut kehendak Allah dan tidak bercacat. Tetapi kedua suami-isteri sudah lanjut usia/tua, tidak mempunyai anak, sebab Elisabeth mandul.

 
Namun Allah telah merencanakan siapa yang menjadi pendahulu untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan, mendahului Mesias. Yohaneslah menjadi saksi tentang siapakah Yesus Kristus, sebagai Mesias. Pemberita yang belum pernah tampil dan dia mulai di padang gurun Yudea, daerah tempat menggembalakan ternak secara bebas di daerah padang gurun, tempat para nabi dan asketis melakukan askese. Padang gurun juga merupakan lambing kehidupan sederhana bersama Allah. 


Dalam kehidupan masa itu, tidak lazim memberitakan firman Allah di padang gurun. Tetapi Yohanes tampil dengan penuh keyakinan dan keberanian untuk memberitakan dan menyuarakan suara kebenaran. 


Dia tegas mengajak semua orang agar bertobat, meninggalkan dosa, mengubah kehidupan lama kepada hidup baru, sikap hidup yang tertuju kepada Allah bukan kenikmatan hidup diri sendiri, sebab Kerajaan Allah sudah datang (melalui kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini). Yohanes memberitakan penggenapan nubuatan para nabi, sebab rancangan Allah sudah terjadi. 


Yohannes menunjukkan hidup rendah hati dengan penampilan yang sederhana, kehidupan yang biasa dan tidak menimbulkan arogansi, kecongkakaan/kesombongan rohani. Penampilannya, hidup dan cara kehidupannya menunjukkan diri sebagai hamba yang melayani. Keteladanan hidup, penampilannya dan cara kerjanya menjadi jalan Tuhan untuk mempersiapkan segala rancangan Tuhan menyelamatkan umat-Nya. 


Yohanes begitu berani menegur orang Farisi dan Saduki yang datang untuk dibabtis. Dia melontarkan kecaman keras dan tegas dengan ungkapan keturunan ular beludak sebagai teguran atas perilaku hidup mereka yang berbahaya, berbisa dan beracun. Meskipun mereka berkata menuruti hidup keagamaan dan keturunan Abraham, tetapi mereka kena murka Allah karena tidak seturut dengan kehidupan yang dikehendaki Allah. Mereka tidak dapat lari dari murka Allah. 


Walaupun manusia dapat menutupi dari luar atau bersandiwara dengan kata-kata manis, beribadah secara ritual dengan mengikuti semua aturan-aturan ibadah, tetapi Tuhan tahu apa yang ada di dalam hati kita yang tersembunyi. Tuhan mengetahui perbuatan-perbuatan yang tersembunyi yang tidak benar dihadapan Tuhan. Mereka tidak hidup di dalam kasih, keadilan dan kebenaran Allah. 


Hindarilah murka Allah dengan hidup yang benar, seturut kata dengan perbuatan, perbuatan dengan perilaku, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, sebab hidup kita adalah ibadah bagi Tuhan dan sesama manusia. Selama kita hidup di dunia ini, itulah waktu dan kesempatan yang diberikan untuk beribadah kepada Allah; memikirkan semua yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.(Fil 4:8). Pdt.  David. F. Sibuea, D.Min

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YESUS MENYEMBUHKAN IBU MERTUA PETRUS

ANAK KEPALA RUMAH IBADAT DAN PEREMPUAN YANG SAKIT PENDARAHAN

MATIUS PEMUNGUT CUKAI MENGIKUT YESUS